18 Nov 2010

Penulis Tikus

photo from : photo.net

saya sedang di dalam penjara
penjara malu, kawan.
saya ditangkap karena mencuri bahasa.

**

Iwan Fals dalam lagu "Tikus-Tikus Kantor" mengibaratkan tikus sebagai hewan kebohongan, hewan penipuan. Tikus juga dijadikan simbol para koruptor. Hewan yang bohong.

Saya mengibaratkan diri saya seperti penulis tikus. Bukan karena apa yang saya tulis adalah bohong. Tapi karena sesungguhnya saya tidak bisa menulis apa yang saya tulis. Tulisan saya bukanlah saya.

Saya menulis banyak artikel, berita, report atau apalah namanya itu dalam bahasa inggris. Saya berbohong kepada diri saya sendiri. Saya bukan penulis yang baik dalam bahasa inggris. Bahasa inggris adalah bahasa yang kurang saya suka. Mungkin karena saya terlalu cinta indonesia.

Seperti orang sedang jatuh cinta merahnya muka saya ketika teman di kampus bicara soal tulisan saya. Kalau orang sedang jatuh cinta, wajahnya merah karena sedang berbunga-bunga, merah karena sedang grogi bertemu pujaan hati.

Muka saya merah karena malu. Malu pada kebohongan selama ini. Rasanya ingin saya berlari keliling kampus saat itu. Menyembunyikan muka yang tebal ini.

Tidak ingin lagi rasanya saya bertemu dengan tulisan saya berbahasa inggris.

Kawan, tahukah kamu bahwa saya harus tetap menulis dalam bahasa inggris. Ini tuntutan peran saya dan diri saya. Menulis dalam bahasa yang bukan bahasa ibu saya. Menulis daalam bahasa yang kurang saya suka.

Itu artinya saya harus belajar dulu bahasa inggris. Agar saya tidak malu lagi, agar saya tidak berlari keliling kampus lagi, dan agar saya tidak jadi penulis tikus lagi.


***

Terima kasih buat teman-teman saya yang telah menangkap 'penulis tikus' ini.

4 Nov 2010

Sampah ketika UTS


Sampah sekali hari ini kawan. Sekarang di Bandung masih jam 11.34 WIB dan adzan dzuhur masih berlangsung, dan saya masih di kampus tercinta.

Saya baru saja selesai Ujian Tengah Semester (UTS) atau yang biasa kalian anggap Ujian Tidak Serius. haha. untuk mata kuliah psikologi kepribadian II. Foto orang di atas adalah foto George Kelly pemilik teori yang hadir dua soal dalam UTS hari ini. Hanya teori beliau yang saya tahu dan bisa jawab, 2 nomor soal kawan. Selebihnya (3 nomor lagi) tidak saya ketahui dengan baik. Saya pun bisa tahu teorinya dia karena kebetulan teori tersebutlah yang saya presentasikan kepada teman-teman bersama kelompok. haha.

Suatu hal yang menjadi sampah bagi saya hari ini adalah ketika tadi malam sebleum ujian ini, mungkin seluruh teman saya yang ikut ujian hari sedang belajar, menghapal atau apalah namanya itu yang penting berhubungan dengan kuliah hari ini.

Namun saya, sebagai orang yang menulis disini, ingat ya. saya. saya loh. saya malah membuat CV dan surat lamaran kerja untuk freeline wartawan di beberapa media online. dan itu sampai jam 3 subuh tanpa membaca buku tentang teori sedikitpun. parah.

Di dalam kelas ternyata ujiannya open book teman dan sampahnya sekali lagi saya tidak punya satu-satunya buku yang boleh di buka dalam ujian tersebut. Ini adalah sampah ketiga dalam ujian tidak serius seperti yang kalian anggap.

Satu pesan dari saya teman, mending bekerja dengan baik daripada belajar (sekolah/kuliah) dengan tidak baik.

3 Nov 2010

PD II : Observasi VS Bandung World Jazz Festival 2010

bandung-world-jazz-festival-2010(1)

Seperti yang telah saya tulis di website saya bandungsearch.com (silahkan lihat kalau berminat, klik ini) bahwa di akhir pekan ini bandung akan mengadakan event besar lagi, namanya Bandung World Jazz Festival 2010. Event dari Jendela IDE ini merupakan salah satu dari misi mereka (Jendela IDE) untuk melahirkan genre musik baru "World Jazz" yang merupakan cikal bakal akan adanya Indonesian Jazz, dan Bandung adalah ibukotanya. Event ini akan berlangsung hari Sabtu dan Minggu 6-7 Nov 2010, bertempat di sabuga Bandung.

Bandung tentu bangga dengan itu. Saya pun juga bangga sebagai orang yang tinggal di bandung. Meskipun tidak asli Bandung, tapi saya tetap bangga dengan semua itu. Karena saya akan menjadi salah satu saksi sejarah lahirnya sejarah baru bagi musik dunia.

Terlepas dari itu semua, terdapat suatu permasalahan bagi saya selaku pribadi. Sebagai salah satu mahasiswa tentunya saya masih memiliki kewajiban belajar di kampus, dengan segala kesibukan, tugas, ujian, praktikum atau apalah namanya itu. Selama ini saya sudah berusaha membagi waktu dan itu berjalan mulus-mulus saja.

Tapi untuk kali ini, ini sungguh menjadi sebuah dilema bagi saya. Dilema disini yang saya maksud adalah harus memilih antara memenuhi kewajiban di kampus, atau memenuhi panggilan diri saya untuk meliput event tersebut. Karena pada hari sabtu tanggal 6 Nov tersebut saya harus tetap ke kampus untuk melakukan bimbingan Psikodiagnosti II : Observasi. Ini merupakan salah satu mata kuliah penting dalam kuliah saya.

Sebenarnya saya bisa saja minta bimibingan hari jum'at dengan konsekuensi saya harus bimbingan sendiri dan menyerahkan proposal lebih awal. Dan yang menjadi permasalahan lagi (kebanyakan masalahnya kaiaknya?) saya belum siap mengumpulkan proposal itu.

Dua hari yang lalu masih sibuk membuat upcoming-event dan skedul dari Bandung World Jazz Festival 2010, dan saya mngerjakannya sampai subuh. Dalam rencana saya hari mau diberesin, tapi ternyata ada Confrensi Press dulu, dan semua media peliput wajib hadir. Yaudah, saya terpaksa hadir dulu dan meninggal tugas proposal yang belum beres dan nggak masuk kuliah.

Saya selalu bertanya kepada diri sendiri, kenapa untuk liputan saya selalu semangat mengerjakannya walau sampai subuh, tapi untuk tugas terasa berat? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab kawan. haha.

Sebenarnya saya memiliki beberapa pilihan untuk menyelesaikan masalah liputan BWJ Festival dan bimbingan PD II, saya bisa memberikan kepada orang lain. Tapi yang saya takutkan lagi, mereka tidak seperti yang saya harapkan. Mereka belum tahu apa itu Bandung World Jazz, mereka tidak tahu bagaimana keadaan di lapangan dan itu sangat membuat saya ingin meliput sendiri (di luar saya juga ingin nonton. hahah)

Baiklah, daripada berlama-lama mengoceh disini bercerita tentang permasalahan manusia yaitu dalam konteks ini saya sendiri. Mending diakhiri saja tulisan ini sampai disini dan jangan cemas kawan, karena untuk tanggal 7 sudah tentu saya yang akan datang kesana dan menulisakn untuk kalian. Tetap baca tulisan-tulisan saya yang sesungguhnya dari lubuk hati yang paling dalam, dengan sebenar-benarnya, tidak ada rekayasa (apa sihhh) di web site saya bandungsearch.com. :)