1 Sep 2022

Dua wanita ini


Note : Tulisan ini saya tulis di awal Agustus 2022, baru sempat saya posting di blog September 2022.

Dua orang ini sama-sama lahir di bulan yang besar. Satu lahir di bulan juli, satunya lagi di bulan agustus. Satunya berzodiak cancer, satunya berzodiak leo. Dua orang dengan keras kepala yang berbeda.

Sebelum punya yang lahir di bulan juli, yang lahir di bulan Agustus ini berdoa untuk punya anak perempuan untuk teman berantem. Tuhan kasih itu. Dapat teman berantem. Teman ribut.


Yang lahir di bulan juli itu, anak perempuan dengan 3 orang kakak laki-laki. Anak perempuan satu-satunya di keluarga. Dia yang punya beda usia 6 tahun dengan kakak terdekat. Dan beda usia 14 tahun denganku.

Mereka berdua ini nih yang akan menangis drama ketika mengantarkanku ke rumah istriku.


Iya, kalau dalam budaya minang itu anak laki-laki memang “diantarkan” ke rumah istrinya. Itu tuh simbol, bahwa laki-laki lah yang mendatangi perempuan. Karena perempuan diberi warisan di rumahnya. **oke skip dulu ya, lain kali kita bahas soal itu lebih jauh lagi.**


Mereka berdua yang selalu berantem karena itulah doanya “semoga punya 1 anak perempuan untuk teman berantem.” akhirnya kesampaian.


Mereka berdua yang saling menyayangi, tapi tak pernah diucapkan. Gengsi kali ya?


Mereka berdua yang selalu drama. Satu pelawan dan keras kepala. Satunya lagi gampang mengamuk.



Drama


Beberapa bulan ini, yang lahir di bulan Juli udah banyak aja dramanya.

Pernah suatu malam dia nelpon, kebetulan aku lagi nelpon dengan pacarku. Telpon dia aku reject. Dia ngamuk. Katanya “itu kan abangku, kenapa malah cewe itu yang nelpon?”
Padahal ketika kutelpon pun, emang gak ada apa-apa. Cuma iri aja.


Dia cemburu. Tapi tak tak mengungkapka.


Dia cuma bilang “aneh rasanya kalau tau abang punya pacar.” Hahaha lucu memang.

Tapi dia juga gak bisa jelaskan. Apa itu yang aneh.

Dia gak mau lebih menjelaskan tepatnya.


Yang lahir bulan juli ini gak mau kalah. Dia tetap mau jadi perempuan utama dalam hidup kami.

Tak hanya kepadaku, kepada adikku yang lain juga dia merasakan yang sama menurutnya.
Ketika adikku punya pasangan, dia juga gak siap terima liat-liat story adikku pacaran.


Mereka berdua ini orang-orang yang kami anak laki-laki ini akan tinggalkan. Kami akan pergi ke rumah istri masing-masing untuk mengurus keluarga kami masing-masing.

Meskipun selalu berantam, yang lahir di bulan Agustus gak bisa tuh jauh dari yang lahir di bulan juli. Anaknya gak boleh pergi jauh seperti merantau juga. Tinggal saja di rumah katanya. Yang lahir di bulan juli itu sekarang sudah kelas 3 sma. Tahun depan dia akan kuliah. Aku arahkan dia kuliah di akuntansi saja.


Tapi nyatanya, yang lahir di bulan Agustus tak membolehkan. Sudah kuliah guru saja. Jadi guru. Trus jadi yang mengawani mama di rumah.


Mereka berdua ini lah yang akan menjaga rumah kami. Suatu saat kami anak laki-laki akan pulang ke kampung untuk berlebaran.


Mereka berdua lah yang kami anak-anak sebut sebagai kampung sesungguhnya. Tempat kami pulang, membawa anak dan istri kami kelak nanti.


Selamat ulang tahun, mama.