19 Des 2010

Download Makalah Psikologi Kognitif

Jika kawan kuliah psikologi terutama yang sedang mencari data psikologi kognitif untuk tambahan data baik itu untuk makalah, jurnal, skripsi atau hal alinnya, silahkan download data di bawah ini. monggo :) !

Dalam data ini ada file : emosi dan proses kognisi, intelegensi, kesadaran, kreativitas, memori, penalaran, pengambilan keputusan dan teori belajar kognitif.

Semua makalah yang ada di dalam data ini adalah karya teman-teman saya di Psikolgi UPI Bandung untuk mata kuliah Psikologi Kognitif dengan Dosen Bpk. MIF Baihaqi M.si dan M. Arief Mustofa M.si.



Semoga bermanfaat!

**
Buat teman-teman Psikologi UPI, semua data ini adalah soft cpy makalah kelompok yang dikumpulin sama Eko Putra Nugraha (ketua angkatan saya).  haha.
Tapi menurut Akang Eko masih kurang 3 kelompok lagi yang belum mengumpulkan, silahkan download saja yang ini dulu, nanti kalau sudah lengkap semua bakal di upload dan di bagi lagi.

Terima kasih.

16 Des 2010

Download Tugas PIO

Bagi teman-teman Psikologi UPI yang kuliah PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI dengan dosen Bu Anastasya Wulandari, silahkan download data makalah kelompoknya disini untuk UAS minggu depan.

Data ini saya dapat dari saudari Triana Lestari katanya masih ada yang kurang satu kelompok, (tapi gak papa lah ya, daripada gak ada). Mungkin kalau mau yang lengkap (banget) silahkan minta langsung kekurangannya kepada kelompok yang bersangkutan.

8 Des 2010

Day #6 "MALAM ITU

Debu semakin menyirami
sinar malam yang meredakan hujan
hingga orang-orang itu meratapi
jejaknya pagi kemaren,
berkat bintang turun di sela-sela
orang-orang dan bayangannya
hingga sinar malam meredup
bersama jejak orang-orang
yang berjalan mengejar bulan.

Menusuk bunyi suara
malam yang tak berujung.

6 Des 2010

Day #3 : indonesia

tiba-tiba aku ditarik daya
dipentalkan permainan kata
rasanya sungguh tak terbantah

bergemuruh hurufnya tiba
menjarah dan membahana

sajak terkapar
lalu pudar

aku terjajah

5 Des 2010

Day #4 : kiamat

aku rindu kiamat
mati terhempas
dan tergulung sentak
mengambang tubuh
datangi tulang
: pulang

4 Des 2010

Day #3 : Sedih 2

      dentingan tetes hujan itulah yang memanggil kau datang kesini,
wahai tuan sedih. berbalut kabut bahagia. kita bercakap sepanjang
terang malam. kau bercerita kepadaku tentang sebuah letupan bernama
kesenangan.

      "sudahkah kau menagis?" ucapmu kepadaku. lalu mengapa
hujan ada disini? sepanjang yang aku tahu hujan tidak suka
menangis. hujan tidak basah seperti tangis, tidak pula kering seperti tawa.
hujan berbentuk haru. dan gelak derai berwajah sendu.

      kau pergi bertubuh rasa. "nanti kukabari lagi.
akan kutitipkan pada hujan," kau berbisik, agar aku menikmati
gelisah.

      aku sedang jatuh cinta pada kesedihan. suka juga bukan,
saudara? ya, indah. lihatlah bagaimana aku akan
mengombal dan membual kepadanya. dan memberinya sebuah resah,
untuk kita bersama.

3 Des 2010

Day #2 : Sedih

Aku ingin bersedih,
sedih itu indah.
curam dan tajam

sedih itu ada pada tawa,
tragis kawan.
tiadalah aku bisa mengira
jika aku ada disana seketika.

Aku ingin bersedih,
sedih itu nikmat.
pedas dan keras

sedih itu ada pada kata,
lancang kawan.
tak usahlah kita bercakap
sungguh itu tiada bahasa.

Aku ingin bersedih,
sedih itu kita.
lemah dan lelah

sedih itu ada pada tubuh,
rapuh kawan.
maka aku akan mencumbu
dan membunuh dalam pilu.

2 Des 2010

Day #1 : Benak Nyonya

Tiadalah kata yang dapat kuucapkan
untuk kau nyonya,
bahkan tidak untuk diriku.
Semalam.
Ketika aku tiada kembali,
bukan karena aku tidak cinta kau.
tapi karena ada bulan.

Tidak tega aku terhadap tubuhmu
sudah lama aku tidak mencumbunya.

Membenak.
Terbelalak.

Silahkan dicium nyonya.

30 Nov 2010

Ayah


Dalam agama yang saya percayai, Ayah adalah orang yang ke-empat harus dihormati setelah tiga urutan pertama diisi oleh Ibu. "Katanya" (saya gak ingat kata siapa itu. haha.) syurga ada di bawah telapak kaki Ibu. Benar atau salahnya saya juga kurang tahu, karena saya belum mendalami dan memperlajarinya lebih jauh. 

Mungkin jika ditelisik lebih jauh, ada benarnya juga. Soalnya Ibu yang telah menggendong kita (anaknya) selama +/- 9 bulan 10 hari tanpa pernah meninggalkannya, belum lagi kita telah menyerap sari tubuhnya (netek) sampai dengan usia 2 tahun. Tapi mungkin "agak rada" berlebihan juga kalau ayah ditempatkan pada urutan nomor empat. (Maaf, saya bukan berniat menentang yang telah ditetapkan agama). Kasihan juga bagi kami laki-laki.

Bermula dari seorang teman (bernama Andaruni Trina Lestari) yang menyanyikan dan merekam sebuah lagu yang katanya untuk kado ulang tahun ayahnya. Berikut adalah lagunya :

Yang Terbaik Bagimu - Ada Band

Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff :
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu

Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati

Lagu itu sesungguhnya merupakan lagu lama bagi saya. Di tahun 2007 sempat menjadi salah satu favorite list song, jadi bukanlah suatu hal yang baru saya mendengarnya. Tapi kali ini, ketika itu, saat teman saya menyanyikan lagi untuk direkam yang katanya akan diberikan untuk kado ulang tahun ayahnya, langsung menimbulkan pertanyaan bagi saya, kapan saya memberikan kado ulang tahun buat ayah saya?

Jangan dulu bicara soal kado ulang tahun kawan, bicara tentang mengucapkan kata "sayang" saja dulu, atau sebuah pelukan hangat yang saya berikan kepada beliau. Sudah lama sekali saya tidak memberikan untuknya. Bahkan saya sudah lupa.
Sebatas ingatan saya (ingat loh!) saya mengucapkan kata "sayang" kepada ayah saya, tiga atau empat bulan yang lalu, dan itupun cuma melalui sebuah pesan singkat. Itu merupakan ucapan "sayang" saya dalam kurun sepuluh tahun terakhir (yg saya ingat). Berarti kalau dikalkulasikan, saya belum pernah mengucapkan "saya sayang papa" secara langsung kepada ayah saya.

Pelukan. Pelukan terhangat yang terakhir saya berikan kepada orang yang telah mendidik saya itu adalah ketika lebaran idhul fitri yang lalu. Memang sudah menjadi sebuah tradisi setiap tahunnya dalam keluarga kami. Dan memang pula pelukan seperti itu hanya akan dia dapatkan dari saya satu kali dalam setahunnya. Sekali lagi memang, menurut Andrea Hirata (dalam dwilogi Padang Bulan), memeluk ayah bagi seorang anak laki-laki melayu adalah suatu yang jarang didapatkan.  Dan saya pun setuju, saya sebagai anak laki-laki minangkabau (masih rumpun melayu), merasa malu untuk menunjukan rasa sayang saya terhadap ayah utamanya. Begitu juga ayah saya kepada saya. Kami memiliki cara sendiri untuk saling menunjukan rasa sayang kami itu, dengan cara yang hanya kami yang mengerti. Hanya kami.

Selain ucapan "sayang" dan sebuah pelukan hangat, hal yang menimbulkan keganjalan di hati saya setelah mendengar lagu dari teman tersebut, (apa yang pernah saya janjikan kepada ayah saya?) pertanyaan itulah yang tiba-tiba muncul. Saya tidak pernah mengucapkan janji dan mimpi apapun kepada ayah saya. Mungkin karena itu juga saya tidak terlalu termotivasi untuk menjalani semua ini. Karena saya hanya berjanji secara langsung kepada diri saya sendiri.

Apalagi untuk waktu-waktu sekarang, saya semakin sulit untuk melakukannya, karena Bandung - Payakumbuh itu terpisah lebih dari 1000Km.

Saya selalu merasa iri melihat teman bisa memberikan sebuah kado ulang tahun, ucapan "saya sayang ayah" dan sebuah pelukan hangat untuk ayahnya. Saya ingin melakukannya. Sungguh.

**
ayah, selat sundah itu terlalu luas
untuk memisahkan pelukan
yang ingin saya berikan kepadamu ini.
saya tidak tahu lagi,
pelukan terhangat tingkat berapa yang akan saya berikan kepadamu.


#Miss You Dad

19 Nov 2010

Bukan Punjangga


Kawan, perhatikan dengan seksama muka dan ekspresi kedua orang di foto itu. Perhatikan dengan baik kawan. Jangan kau pejamkan matamu kawan. Perhatikan seringai yang ada pada muka mereka. Telusuri kawan. Telusuri setiap kerutan di wajah mereka.

Apa komentarmu tentang mereka kawan?

Ha? "Mereka sedang berkelahi" katamu.
Bukan. Saya bukanlah orang yang suka menceritakan perkelahian. Berkelahi adalah kebodohan di mata saya. Saya cinta kedamaian kawan.

Apa? "Mereka sedang membersihkan baju teman sebelah yang kotor".
Bukan. Tidak ada yang kotor dalam tulisan yang saya ceritakan kawan. "Bersih adalah sebagian dari iman", kata salah satu agama. Saya cinta kebersihan, benci kotor kawan.

Jangan. Jangan kau mengomentari mereka sedang bercinta. Mereka memang terlihat mesra. Tapi mesra belum tentu lah sedang bercinta. Saya kenal baik dengan mereka. Mereka bukan pasangan 'gay'. Demi apapun itu saya katakan kepadamu. Satu alasan kenapa saya berani bersumpah demi apapun bahwa mereka bukan gay.

Jika kau masih kukuh ingin mengomentari mereka sedang bercinta kawan. Dengarkanlah pembelaan yang saya berikan.

'Cinta' adalah kata yang tabu bagi saya. Saya tidak pernah mendengarnya. Apalagi merasakannya. Bukan karena saya benci kata cinta. Bukan. Tidak ada orang yang benci cinta di dunia ini kawan. Tanyakan saja kepada ibumu jika kau tidak percaya.

Karena kata 'cinta' adalah hal yang tabu bagi saya, maka tidaklah mungkin saya menulis tentang suatu hal yang tidak saya mengerti kawan. Hanya orang bodoh yang mau membaca tulisan orang yang bodoh juga (bukan berarti saya orang pintar, hingga bisa menulis buat orang pintar sepertimu kawan).

Tidak ada sedikitpun keberanian saya untuk menuliskan tentang percintaan. Sedikitpun tidak. Penulis yang biasa menulis dan bercerita tentang cinta, mungkin itu adalah penulis yang sudah biasa bercinta kawan, atau barangkali penulis itu seorang pujangga yang biasa merangkai kata-kata.

Tapi saya tidak kawan. 19 tahun umur saya sekarang. Tidak sama sekali. Saya tidak berani menulis tentang percintaan, karena memang saya tidak pernah bercinta. Bahkan mengenal juga tidak.

dan juga karena saya bukan pujangga.

**
saya bukan penulis.
saya bukan pujangga.
dan ini bukan sampah.
ini hanya cerita.


Bandung, 19 oktober 2010.
(beberapa menit setelah seorang teman lama menelpon
dan bertanya 'apakah anda masih jomblo sampai hari ini?')

18 Nov 2010

Penulis Tikus

photo from : photo.net

saya sedang di dalam penjara
penjara malu, kawan.
saya ditangkap karena mencuri bahasa.

**

Iwan Fals dalam lagu "Tikus-Tikus Kantor" mengibaratkan tikus sebagai hewan kebohongan, hewan penipuan. Tikus juga dijadikan simbol para koruptor. Hewan yang bohong.

Saya mengibaratkan diri saya seperti penulis tikus. Bukan karena apa yang saya tulis adalah bohong. Tapi karena sesungguhnya saya tidak bisa menulis apa yang saya tulis. Tulisan saya bukanlah saya.

Saya menulis banyak artikel, berita, report atau apalah namanya itu dalam bahasa inggris. Saya berbohong kepada diri saya sendiri. Saya bukan penulis yang baik dalam bahasa inggris. Bahasa inggris adalah bahasa yang kurang saya suka. Mungkin karena saya terlalu cinta indonesia.

Seperti orang sedang jatuh cinta merahnya muka saya ketika teman di kampus bicara soal tulisan saya. Kalau orang sedang jatuh cinta, wajahnya merah karena sedang berbunga-bunga, merah karena sedang grogi bertemu pujaan hati.

Muka saya merah karena malu. Malu pada kebohongan selama ini. Rasanya ingin saya berlari keliling kampus saat itu. Menyembunyikan muka yang tebal ini.

Tidak ingin lagi rasanya saya bertemu dengan tulisan saya berbahasa inggris.

Kawan, tahukah kamu bahwa saya harus tetap menulis dalam bahasa inggris. Ini tuntutan peran saya dan diri saya. Menulis dalam bahasa yang bukan bahasa ibu saya. Menulis daalam bahasa yang kurang saya suka.

Itu artinya saya harus belajar dulu bahasa inggris. Agar saya tidak malu lagi, agar saya tidak berlari keliling kampus lagi, dan agar saya tidak jadi penulis tikus lagi.


***

Terima kasih buat teman-teman saya yang telah menangkap 'penulis tikus' ini.

4 Nov 2010

Sampah ketika UTS


Sampah sekali hari ini kawan. Sekarang di Bandung masih jam 11.34 WIB dan adzan dzuhur masih berlangsung, dan saya masih di kampus tercinta.

Saya baru saja selesai Ujian Tengah Semester (UTS) atau yang biasa kalian anggap Ujian Tidak Serius. haha. untuk mata kuliah psikologi kepribadian II. Foto orang di atas adalah foto George Kelly pemilik teori yang hadir dua soal dalam UTS hari ini. Hanya teori beliau yang saya tahu dan bisa jawab, 2 nomor soal kawan. Selebihnya (3 nomor lagi) tidak saya ketahui dengan baik. Saya pun bisa tahu teorinya dia karena kebetulan teori tersebutlah yang saya presentasikan kepada teman-teman bersama kelompok. haha.

Suatu hal yang menjadi sampah bagi saya hari ini adalah ketika tadi malam sebleum ujian ini, mungkin seluruh teman saya yang ikut ujian hari sedang belajar, menghapal atau apalah namanya itu yang penting berhubungan dengan kuliah hari ini.

Namun saya, sebagai orang yang menulis disini, ingat ya. saya. saya loh. saya malah membuat CV dan surat lamaran kerja untuk freeline wartawan di beberapa media online. dan itu sampai jam 3 subuh tanpa membaca buku tentang teori sedikitpun. parah.

Di dalam kelas ternyata ujiannya open book teman dan sampahnya sekali lagi saya tidak punya satu-satunya buku yang boleh di buka dalam ujian tersebut. Ini adalah sampah ketiga dalam ujian tidak serius seperti yang kalian anggap.

Satu pesan dari saya teman, mending bekerja dengan baik daripada belajar (sekolah/kuliah) dengan tidak baik.

3 Nov 2010

PD II : Observasi VS Bandung World Jazz Festival 2010

bandung-world-jazz-festival-2010(1)

Seperti yang telah saya tulis di website saya bandungsearch.com (silahkan lihat kalau berminat, klik ini) bahwa di akhir pekan ini bandung akan mengadakan event besar lagi, namanya Bandung World Jazz Festival 2010. Event dari Jendela IDE ini merupakan salah satu dari misi mereka (Jendela IDE) untuk melahirkan genre musik baru "World Jazz" yang merupakan cikal bakal akan adanya Indonesian Jazz, dan Bandung adalah ibukotanya. Event ini akan berlangsung hari Sabtu dan Minggu 6-7 Nov 2010, bertempat di sabuga Bandung.

Bandung tentu bangga dengan itu. Saya pun juga bangga sebagai orang yang tinggal di bandung. Meskipun tidak asli Bandung, tapi saya tetap bangga dengan semua itu. Karena saya akan menjadi salah satu saksi sejarah lahirnya sejarah baru bagi musik dunia.

Terlepas dari itu semua, terdapat suatu permasalahan bagi saya selaku pribadi. Sebagai salah satu mahasiswa tentunya saya masih memiliki kewajiban belajar di kampus, dengan segala kesibukan, tugas, ujian, praktikum atau apalah namanya itu. Selama ini saya sudah berusaha membagi waktu dan itu berjalan mulus-mulus saja.

Tapi untuk kali ini, ini sungguh menjadi sebuah dilema bagi saya. Dilema disini yang saya maksud adalah harus memilih antara memenuhi kewajiban di kampus, atau memenuhi panggilan diri saya untuk meliput event tersebut. Karena pada hari sabtu tanggal 6 Nov tersebut saya harus tetap ke kampus untuk melakukan bimbingan Psikodiagnosti II : Observasi. Ini merupakan salah satu mata kuliah penting dalam kuliah saya.

Sebenarnya saya bisa saja minta bimibingan hari jum'at dengan konsekuensi saya harus bimbingan sendiri dan menyerahkan proposal lebih awal. Dan yang menjadi permasalahan lagi (kebanyakan masalahnya kaiaknya?) saya belum siap mengumpulkan proposal itu.

Dua hari yang lalu masih sibuk membuat upcoming-event dan skedul dari Bandung World Jazz Festival 2010, dan saya mngerjakannya sampai subuh. Dalam rencana saya hari mau diberesin, tapi ternyata ada Confrensi Press dulu, dan semua media peliput wajib hadir. Yaudah, saya terpaksa hadir dulu dan meninggal tugas proposal yang belum beres dan nggak masuk kuliah.

Saya selalu bertanya kepada diri sendiri, kenapa untuk liputan saya selalu semangat mengerjakannya walau sampai subuh, tapi untuk tugas terasa berat? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab kawan. haha.

Sebenarnya saya memiliki beberapa pilihan untuk menyelesaikan masalah liputan BWJ Festival dan bimbingan PD II, saya bisa memberikan kepada orang lain. Tapi yang saya takutkan lagi, mereka tidak seperti yang saya harapkan. Mereka belum tahu apa itu Bandung World Jazz, mereka tidak tahu bagaimana keadaan di lapangan dan itu sangat membuat saya ingin meliput sendiri (di luar saya juga ingin nonton. hahah)

Baiklah, daripada berlama-lama mengoceh disini bercerita tentang permasalahan manusia yaitu dalam konteks ini saya sendiri. Mending diakhiri saja tulisan ini sampai disini dan jangan cemas kawan, karena untuk tanggal 7 sudah tentu saya yang akan datang kesana dan menulisakn untuk kalian. Tetap baca tulisan-tulisan saya yang sesungguhnya dari lubuk hati yang paling dalam, dengan sebenar-benarnya, tidak ada rekayasa (apa sihhh) di web site saya bandungsearch.com. :)

29 Jun 2010

KKN di tasikmalaya dan ciamis

Depan Mejid Ciamis

Ini merupakan KKN saya dan teman teman di Psikologi UPI bandung. Eiittss, , tunggu dulu jangan kira kami adalah mahasiswa tingkat tiga atau semester tujuh yang sungguh sungguh telah melakukan KKN (kuliah kerja nyata), kami masih mahasiswa tingkat pertama yang melakukan KKN. Istilah KKN keluar dari Maki untuk menipu beberapa teman lain yang tidak ikut, entah apa makna KKN versi kami saat itu, saya sendiri tidak tahu.

Allright saya perkenalkan teman teman yang yang ada dalam misi kali ini terlebih dahulu berdasarkan foto di atas. Paling kiri dari arah kita melihat sekarang itu Kang Jea Arpan (Zea Arfan), posisinya sebagai sopir satu. Orangnya tinggi jangkung sekali kan? sehingga untuk mengambil tiket ketika masuk jalan tol saja harus buka safty dulu karena tangannya tidak kesampaian. Sebelah Kang Jea namanya Chandra Rastapari (acheng), lagu kesukaannya "resiko orang cantik" dari blackout. Berikutnya yang pakai baju itam itu saya sendiri, orang yang baru pertama kali menginjakkan kali di Tasikmalaya dan Ciamis. Selanjutnya bernama Neng Uni (Andaruni Trina Lestari) dibilang mirip Neng Norma adik Kang Jea, ketika kami tiba di rumah keluarga Kang Jea oleh kakek Kang Jea. Cewek berikutnya namanya Teteh Astri Achiw (lupa nama aslinya) BB baru dan kawat baru itu boo. . Yang pakai baju merah bogohan na Teteh Aciw, namanya Kakang Parhan Jakarya (Farhan Zakarya), ini orang sunda pisun lah, sunda nya bangeut bangeeuutt bangeeuuuttt. Selanjutnya itu bernama Makki Bao (Makki Zainudin) dia punya lebih dari dua ribu profile picture di facebooknya, kata orang orang di luar sana. haha. Ya itulah teman teman saya yang ada dalam perjalanan KKN kali ini. Thx buat semuanya (apaan sih?)



depan kantor jurusan sebelum berangkat.

Kami berangkat hari kamis 23 juni 2010, setelah seharian berkutat dengan urusan FRS SP kami. Ini merupakan perjalanan pertama saya ke Tasikmalaya, jujur saya tidak pernah membayangkan bahwa Kota Tasik yang selama ini saya tahu akan seperti yang saya lihat. Sebelum perjalanan ini saya menyangka Tasikmalaya hanya lah sebuah kota kecil dengan peradaban yang tidak terlalu tinggi. Setelah melihat dengan mata kelapa sendiri saya sangat terkejut, ternyata Kota Tasikmalaya memiliki peradaban yang sangat tinggi, Tasikmalaya seperti kota tua dengan banyak bangunan bangunan tua, walau kami sampai disana sudah malam dan gelap tapi saya bisa merasakan itu, sekilas saya lihat dalam perjalanan banyak terdapat bangunan tua bahkan mungkin peninggalan zaman penjajahan.

Perjalanan dari Bandung menuju Tasikmalaya meningatkan saya akan daerah saya yaitu sumatera barat. Jalan ini sungguh sangat serupa dengan jalan-jalan dari Padang-Payakumbuh, dengan jalan berkelok-kelok, hutan yang lebat, jurang yang dalam di sepanjang jalan, ahh ini sungguh ingin membuat saya kembali lebih cepat ke daerah asal saya, sayang sekali ini sungguh sangat jauh.

Apalagi ketika memasuki nagreg. Nagreg itu jalan lintas selatan dari Bandung dengan pendakian yang sangat menanjak, setiap musim liburan dan lebaran nagreg akan selalu terkenal dengan kemacetannya. Saat memasuki nagreg saya merasakan telah tiba di Slayiang sebuah jalan di dekat Lembah Anaisebelum Kota Padang Panjang di Sumtera Barat, macetnya juga sama kalau sudah tiba musim liburan dan lebaran, tapi sayang jarang diekspos media massa, tidak seperti Nagreg. Bahkan Slayiang menurut saya lebih parah daripada Nagreg, bahkan Slayiang juga sering mengalami longsor dan akan memperparah keadaan lalu lintas.

singaparna.

Setelah singgah di rumah Teteh Aciw di daerah yang saya gak tahu namanya yang pastinya di masih dekat Universitas Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya untuk mengantarkan Neng uni dan Teteh Aciw. Kami melanjutkan perjalanan ke Singaparna ke rumah keluarga Kakang Parhan. Singaparna daerah dengan banyak sekali ikan dan semua rumah memiliki kolam ikan. Menurut Kakang Parhan setiap orang Singaparna pasti memelihara ikan dimanapun mereka berada, walau mereka tidak memiliki kolam ikan setidaknya mereka memiliki aquarium untuk ikan mereka, "Impian orang singaparna punya rumah dan kolam ikan dan itu sudah turun temurun. Saya nanti kalau sudah berkeluarga juga akan seperti itu" begitulah kata Kakang Parhan yang saya ingat.

Di Singaparna saya di ajak bahasa sunda lemes oleh keluargnya Kang Parhan. hahaha. Ya jelas saja saya tidak akan bisa, saya cuma bisa mengangguk angguk yang kata orang sunda namanya "muhun". Tapi disini lah kelbihan orang sunda, jika mereka mengetahui saya orang luar sunda mereka akan memberikan apresiasi yang lebih terhadap saya yang menurut mereka datang dari jauh. Itu yang membuat saya salut dengan orang sunda.

wajah wajah terbaik

Setelah menginap di Singaparna paginya kami kembali ke Tasikmalaya dan habis sholat jumat di Tasikmalaya kami melanjutkan perjalanan ke Ciamis. Perhatikan mulut Teteh Aciw di atas, itu karena kawat gigi baru boo... makanya ada yang nyelet di gigi dan sariawan juga. Jadi bagi anda yang ingin menggunakan kawat di gigi siapkan lah tusuk gigi terlebih dahulu dan jangan lupa beli vitamin C yang banyak. hahaha.

Cirahong
Menuju Kota Ciamis kami melalui Jembatan Cirahong yaitu jembatan yang menghubungkan jurang dengan panjang mungkin lebih dari 200 meter. Cirahong merupakan perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis. Jembatan ini adalah peninggalan belanda dengan tujuan utama rel kereta api, jadi diatas jembatan ini ada rel kereta api. Sayang sekali sewaktu kami tiba disini tidak ada kereta api yang sedang lewat.


depan mesjid ciamis, sambil minum kopi coca colla.

dirumah keluarga kang zea.
Saat di Ciamis kami singgah di rumah keluarga besar Kang Zea saya kembali di hadapkan pada apresiasi yang begitu besar dari orang sunda, karena mereka tahu bahwa saya datang dari seberang. Disini saya menemukan makanan yang bernama ranginang sejenis makanan yang terbuat dari beras, saya merasa ini mirip dengan batiah makanan khas Payakumbuh, cuma ranginang lebih keras daripada batiah.

Ternyata Ciamis udara pantainya sudah terasa karena kota ini memang sudah dekat dengan pantai Pangandaran. Tapi Kota Ciamis sangat tertata dengan rapi tidak ada samapah dimanapun, ini membuat saya iri tidak seperti Payakumbuh apalagi Padang.  Kota Ciamis semakin mengingatkan saya kepada Payakumbuh, walau kecil tapi apik dan nyaman. Apalagi di Ciamis ada Taman Raflesia, entah kenapa mereka memiliki raflesia? Saya ingin mencari tahu alasannya itu.
Taman raflesia.
 

Keesokan harinya kami balik lagi ke Tasikmalaya sekalian balik ke Bandung. Tiba di Tasikmalaya papa dan mama Teteh Aciw mengajak kami makan di sebuah tempat yang lumayan terkenal di Tasikmalaya. Makan dengan nasi yang sudah dimasak sekalian dengan ayam dan telur, jadi memasak nasi dengan memasukkan ayam dan telur ke dalamnya, tapi sayang sekali saya lupa namanya. Kata Papa Teteh Aciw makanan ini awalnya dari anak pesantren yang ingin memasak dengan mudah, sampai akhirnya banyak peminat dan dijadikan usaha makanan oleh penduduk setempat. Tapi rasanya sanagat enak, apalagi disuguhkan dengan peiuknya sekalian dalam keadaan yang masih hangat. Bisakah ini mengalahkan masakan padang? hahaha.

makan bersama keluarga Teteh Aciw

Setelah makan kami kembali lagi ke Bandung dan meninggalkan Tasikmalaya yang beberapa waktu kemudian di guyur gempa. Good bye Tasikmalaya dan Ciamis, saya akan merindukan suasana Kota ini.

20 Mei 2010

pengen update.

Walaahhh. . . lama juga gw kagak buka acount blogger gw, jadi pengen update lagi gw. Awalnya ini blog gw peruntukkan buat kegiatan-kegiatan di kampus saja, makanya dikasih mana upi bandung. Eh ternyata gw jadi sibuk ngurusin web gw (bandungsearch.com) makanya semua blog gak pernah di update lagi. Bleguk.

Ok, sekarang, hari ini, saat ini, jam ini, menit ini ( ini apa lagi ya?) gw umumin, blog ini telah resmi gw jadiin blog pribadi gw. mau gw tulis apa kek terserah gw, asal jangan menghina orang lain.

Udah ah, segitu aja upadtenya, capek gw.

26 Mar 2010

Firtsmotion


 Ups. . . sorry bangets ne agan-agan semua, ane telat kasih info yang sangat penting ini, yaitunya acara teman-teman kita dari upi ini. Ini acara namnya FIRTSMOTION, yang artinya ane sendiri pun juga kagak tau, hoho! Yang pasti firtsmotion itu acaranya berkaitan dengan film-film gtu lah pokoknya. . . nah tuh,, ketahuan yang hobi film langsung melongo dah. ampe mau keluar tuh biji matanya mas. Haha.

Ini acara di adain teman-teman kita yang menamakan diri mereka dengan  sublimotion sekelompok orang yang katanya mereka, ingat ini kata mereka loh. . bukan kata gw, mereka itu adalah pecinta film. sekali lagi ingat ya, , kata meraka, bukan kata gw. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswa dari jurusan psikologi di upi, gak tau juga ya kalo ada dari jurusan lain. Yang di adainn pada hari sabtu lalu, kalo secara masehi tu 20 maret 2010, bertempat di gedung pusat kegiatan mahasiswa (PKM) upi bandung. Hayoo. . . lu pada tau gak gedung PKM upi itu dimana? Hoho

Kemaren tu ada beberapa acara yang digabungin dalam firtsmotion ini,
Yang pertama tu, ada pemutaran film berjudul “an American crime” sebuah film yang kata ketua jurusan ane pak Drs Mif Baihaqi menceritakan tentang tindakan criminal yang terjadi di amerika. Trus yang kedua ada diskusi dengan ibu Tina Dahlan M.pd, Psi, serta moderator Nia Janiar S.Psi yang membahas topic “why could it br happen?” apa ya artinya kalo di artiin ke bahasa Indonesia. Kagak ngarti juga ane. Hehe.

Trus. . ini dia nih yang penting,, ada pemutaran film perdana dari sublimation. Film ini berjudul “senja” keren gak judulnya? Eits, eits, sabar dulu nyet, itu baru judulnya doank. Yang bikin lebih keren ne, ini film di garap secara independent langsung, noh. . udah indepent langsung lagi, oleh anak-anak sublimation sendiri. Bahkan pemain dan juga sutradaranya juga anggota sublimation. Ya iyalah bos. . namanya juga film independent, haha.

Ada juga acara diskusi dengan anggota-anggota dari sublimation, tentang apa ya? Ane juga kagak tau. Hahai. Banyak banget kan acaranya? Makanya acara ini dimulai jam 12.30 sampai sekitaran habis ashar lah. . . ya iyalah acara banyak gtu. Pokoknya bagi agan-agan yang kagak dating, rugi deh ! asli lah. Termasuk juga ane yang rugi, karena ane kan juga gak datang. Hahahaha ketipu kan lu nyet?

16 Mar 2010

upi

ok. ini dia postingan pertama saya di blog ini, sebenarnya ini blog saya buat karena rasa kurang puas saya terhadap media yang menyediakan informasi di kampus saya, unversitas pendidikan indonesia (UPI). jika ditinjau lebih jauh, di kampus ini banyak sekali media-media resmi yang seharusnya memberikan informasi-informasi tentang  UPI kepada masyarakat, baik kegiatan mahasiswa maupun informasi  upi  lainnya, baik media secara offline maupun online, sebut saja website resmi kampsu sendiri http://www.upi.edu/ maupun media yang dikelola oleh mahasiswa-mahasiswa. ada juga media offline seperti "isola post" dan setiap himpunan mahasiswa (hima) tiap-tiap jurusan yang ada memiliki media penyampaian informasi tersendiri.

namun yang membuat saya prihatin adalah media-media belum mengekspos semua kegiatan yang dilakukan di kampus, baik itu yang dilakukan oleh mahasiswa maupun yang di lakukan langsung oleh rektorat sendiri. jadi, selaku salah satu mahasiswa upi saya juga merasa ikut terpanggil untuk ikut membantu media-media yamg telah dulu mengekspose kampus upi, agar kampus ini tidak cuma dikenal masyarakat di jawa barat  tapi juga bisa dikenal ke seluruh indonesia bahkan ke seluruh dunia. amin.

sengaja blog ini saya pakai bahasa sedikit agak formal, berbeda dengan blog-blog anak muda lainnya karena disini saya  tidak hanya ingin menghadirkan citra yang menyatakan "blog gw, sesuka gw", tapi saya ingin memberikan pencitraan yang baru  terhadap suatu blog, bahwa blog tidak hanya dibaca oleh anak muda saja, tapi bisa dibaca oleh semua kalangan. untuk tidak  menghilangkan citra rasa sebuah blog anak muda, saya tidak juga menggunakan bahasa yang terlalu baku. ya boleh dikatakan  semi formal lah.

satu hal yang pembaca perlu ketahui. walaupun namanya masih menggunakan pendidikan tapi studi-studi di UPI sekarang ini tidak hanya di bidang pendidikan saja. karena sudah menjadi universitas, maka UPI tidak bisa menghadirkan studi-studi cuma di bidang pendidikan bagi mahasiswanya.