19 Nov 2010

Bukan Punjangga


Kawan, perhatikan dengan seksama muka dan ekspresi kedua orang di foto itu. Perhatikan dengan baik kawan. Jangan kau pejamkan matamu kawan. Perhatikan seringai yang ada pada muka mereka. Telusuri kawan. Telusuri setiap kerutan di wajah mereka.

Apa komentarmu tentang mereka kawan?

Ha? "Mereka sedang berkelahi" katamu.
Bukan. Saya bukanlah orang yang suka menceritakan perkelahian. Berkelahi adalah kebodohan di mata saya. Saya cinta kedamaian kawan.

Apa? "Mereka sedang membersihkan baju teman sebelah yang kotor".
Bukan. Tidak ada yang kotor dalam tulisan yang saya ceritakan kawan. "Bersih adalah sebagian dari iman", kata salah satu agama. Saya cinta kebersihan, benci kotor kawan.

Jangan. Jangan kau mengomentari mereka sedang bercinta. Mereka memang terlihat mesra. Tapi mesra belum tentu lah sedang bercinta. Saya kenal baik dengan mereka. Mereka bukan pasangan 'gay'. Demi apapun itu saya katakan kepadamu. Satu alasan kenapa saya berani bersumpah demi apapun bahwa mereka bukan gay.

Jika kau masih kukuh ingin mengomentari mereka sedang bercinta kawan. Dengarkanlah pembelaan yang saya berikan.

'Cinta' adalah kata yang tabu bagi saya. Saya tidak pernah mendengarnya. Apalagi merasakannya. Bukan karena saya benci kata cinta. Bukan. Tidak ada orang yang benci cinta di dunia ini kawan. Tanyakan saja kepada ibumu jika kau tidak percaya.

Karena kata 'cinta' adalah hal yang tabu bagi saya, maka tidaklah mungkin saya menulis tentang suatu hal yang tidak saya mengerti kawan. Hanya orang bodoh yang mau membaca tulisan orang yang bodoh juga (bukan berarti saya orang pintar, hingga bisa menulis buat orang pintar sepertimu kawan).

Tidak ada sedikitpun keberanian saya untuk menuliskan tentang percintaan. Sedikitpun tidak. Penulis yang biasa menulis dan bercerita tentang cinta, mungkin itu adalah penulis yang sudah biasa bercinta kawan, atau barangkali penulis itu seorang pujangga yang biasa merangkai kata-kata.

Tapi saya tidak kawan. 19 tahun umur saya sekarang. Tidak sama sekali. Saya tidak berani menulis tentang percintaan, karena memang saya tidak pernah bercinta. Bahkan mengenal juga tidak.

dan juga karena saya bukan pujangga.

**
saya bukan penulis.
saya bukan pujangga.
dan ini bukan sampah.
ini hanya cerita.


Bandung, 19 oktober 2010.
(beberapa menit setelah seorang teman lama menelpon
dan bertanya 'apakah anda masih jomblo sampai hari ini?')

2 komentar: